27 November 2007

Nestapa di Penggalan Surga

Orang kaya…

Menghambur uang seenaknya

Makan daging iga

Bayar dua juta

Saudaraku…

Hidup di dalam surga

Rumah di pinggir telaga

beratap cakrawala

dengan permadani semesta

berbantal kayu berselimut bayu

saudaraku yang lain

berlimpah butir-butir mutiara

dalam relung gua

yang digali bersama tawa

tapi tak pernah kenal aksara

Bapakku

Bertabur bijih kuning

Di sawah bernama padi

Di tanah bernama emas

Tapi tak tahu bagaimana menuainya

Aku

Penggalan surga katanya tempat tinggalku

Namun hanya saga dan nelangsa

lekat di sudut lambung dan jiwa

Jakarta, 3 Nov ‘07

No comments:

"The Winner Never Quit and The Quitter Never Win"